Halaman

Rabu, 06 September 2017

Lelah

Akhir-akhir ini saya sering merasa lelah. Bukan karena sepulang kerja tidak ada yang mijitin saya, bukan. Karena sekarang saya sudah punya istri yang... memang tidak pernah mijitin saya juga sih... ✌ Lagipula, bukan tugas istri juga untuk mijitin suaminya. Ehm.

Lelah ini lebih disebabkan oleh ketika ingin mencari hiburan lewat sosmed adanya malah saling debat dan juga hujat antarmanusia yang ada di sana. Entah itu teman saya sendiri atau si John Doe maupun Jane Doe yang tiba-tiba muncul di linimasa.

Hal yang diperdebatkan oleh mereka pun menurut saya hal yang 'penting-penting gak penting'. Paling sepele mereka saling olok tim sepakbola. Hal ini masih sangat wajar. Lama kelamaan, mereka bahas masalah politik. Yang paling kekinian, ribut masalah agama, juga masalah 'kebhinnekaan' juga Pancasila.

Adodoe...

Politik penting, kebhinnekaan dan Pancasila juga penting (di negara kita, gak tau kalau di Kosovo). Apalagi agama, sangat penting. Tapi yang dibahas dari masing-masing item itu lho kadang yang bikin saya lelah.

Seringnya mereka puja-puji junjungannya dan merundung lawan politiknya tanpa melihat bahwa 'tak ada gading yang tak retak'. Terus, merasa paling Pancasila, paling menjaga kebhinnekaan, dan yang parah merasa lebih paham agama daripada alim ulama itu sendiri.

Lelah...

Oleh karenanya, saya mulai blok akun orang-orang yang seperti tadi. Tidak banyak, tidak sampai sepenghitungan jari. Setelah itu, lelah saya mulai berkurang.

Mbok yao, orang-orang tadi itu lebih menghayati pelajaran PMP/PPKn dan pelajaran agama yang sudah diberikan mulai kelas 1 SD sampai 3 SMA. InsyaAlloh, hidup ini akan lebih tenteram dan sejahtera.

Omong-omong soal 'kebhinnekaan', negara kita menurut saya memiliki pondasi yang kuat dengan dijadikannya Bhinneka Tunggal Ika menjadi motto negara ini. Beragam bangsa, budaya, bahasa, bisa hidup 'rukun' dan saling 'tenggang rasa' sebelum akhirnya negara api menyerang.

Kita harusnya berkaca pada duo negara Korea, yang budaya dan bahasanya -anggap saja- sama, tapi harus terpecah menjadi dua negara. Atau yang lebih up to date, Provinsi Katalunya di Spanyol dengan alasan beda budaya dan bahasa ingin merdeka menjadi negara yang mandiri, meski akhirnya tidak jadi.

1 komentar:

  1. Bagus dan mempermudah bapak ibu guru menentukan pembelajaran guna mencapai tujuan 👍

    BalasHapus